Pernyataan yang diutarakan Kedubes AS di akun Sina Weibo pada Minggu (8/5) itu dinilai sebagai provokasi. Warganet mengatakan bahwa Amerika-lah penyebab terbesar karena menghasut perang dan membahayakan perdamaian global.
Unggahan kedutaan tersebut disampaikan dalam rangka memperingati Hari Kemenangan di Eropa, yang merupakan satu hari setelah peringatan 23 tahun pengeboman NATO terhadap Kedutaan Besar China di bekas Yugoslavia yang menewaskan tiga warga negara China.
"Tidakkah Anda pikir kami telah melupakan tiga orang China yang terbunuh oleh pemboman NATO di bekas Yugoslavia 23 tahun yang lalu," kata seorang warganet.
Yang lain mempertanyakan siapa yang harus disalahkan dengan munculnya perang dan invasi.
"Siapa yang menghasut perang? Siapa yang mengobarkan api konflik? Anda benar-benar pandai mengalihkan perhatian dan menyalahkan," tulis seorang pengguna Weibo.
"Jadi, AS tidak menyerang tetapi memberikan kebebasan kepada Serbia, Irak, Afghanistan, dan Suriah. Bukankah, itunamanya kamu penjahat perang nomor satu di dunia?" kata seorang warganet.
"Saya berharap tidak ada wabah, perang, dan AS," kata yang lainnya.
BERITA TERKAIT: