Putin kepada Guteres: Kami Masih Memiliki Harapan untuk Negosiasi dengan Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 27 April 2022, 10:10 WIB
Putin kepada Guteres: Kami Masih Memiliki Harapan untuk Negosiasi dengan Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, di Kremlin, Selasa 26 April/Net
rmol news logo Upaya negosiasi Rusia dengan Ukraina telah berulang kali dilakukan, tetapi selalu ada hambatan. Presiden Rusia Vladimir Putin menyesalkan kendala-kendala tersebut, dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Selasa (26/4) di Kremlin.

Salah satu yang membuat gagal upaya negosiasi adalah isu keterlibatan Rusia di Bucha. Putin mengatakan Rusia tidak memiliki hubungan dengan peristiwa itu, dan bahwa ada pihak-pihak yang ingin perang terus berlangsung dengan mengobarkan isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

"Ada provokasi di Desa Bucha, yang tidak ada hubungannya dengan tentara Rusia," kata Putin, seperti dikutip dari AFP.

"Kami tahu siapa yang menyiapkan provokasi ini, dengan cara apa, dan orang macam apa yang mengerjakannya."

Putin masih sangat yakin bahwa negosiasi diplomatik dapat mengakhiri perang di Ukraina. Ia mengungkapkan masih memiliki harapan untuk negosiasi untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

"Meskipun operasi militer sedang berlangsung, kami masih berharap bahwa kami akan dapat mencapai kesepakatan di jalur diplomatik. Kami sedang bernegosiasi, kami tidak menolak (pembicaraan)," kata Putin, yang duduk berhadapan dengan Guterres dan dipisahkan oleh meja panjang.

Rusia tidak dapat memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina tanpa menyelesaikan masalah teritorial di Krimea dan wilayah separatis di Ukraina timur, menurut Putin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya mengatakan bahwa referendum nasional di masa depan akan diadakan untuk memutuskan masalah tersebut.

Guterres diperkirakan akan mengunjungi Kiev pada Kamis (28/4) untuk bertemu dengan Zelensky dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA