Kanselir Jerman Hadapi Tekanan untuk Kirim Segera Senjata ke Ukraina Saat Pasokan Menipis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 23 April 2022, 14:21 WIB
Kanselir Jerman Hadapi Tekanan untuk Kirim Segera Senjata ke Ukraina Saat  Pasokan Menipis
Kanselir Jerman Olaf Scholz/Net
rmol news logo Di saat negara-negara seperti Amerika Serikat, Republik Ceko, dan Belanda, meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina, Jerman mengambil langkah berbeda.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dilaporkan memilih menolak sebagian besar senjata yang diinginkan Kiev, sebuah sikap yang dikecam negara-negara sekutu.

London Times melaporkan bahwa Scholz dituduh memblokir pengiriman tank ke Ukraina dan mencoret dua pertiga item dalam daftar keinginan militer Kiev.

Minggu ini, Scholz membela kelambanan pemerintahnya dalam mengirimkan senjata ke Ukraina.

"Kami telah meminta industri senjata Jerman untuk memberi tahu kami bahan mana yang dapat dipasok dalam waktu dekat," kata Scholz, menambahkan bahwa Jerman harus menyisakan untuk negaranya sendiri.

Scholz telah menghadapi tekanan yang meningkat dari pejabat Ukraina, politisi oposisi Jerman, dan anggota parlemen dalam koalisi pemerintahannya sendiri untuk memberi Ukraina peralatan yang lebih kuat dalam menghadapi serangan baru Rusia.

Senin awal pekan ini Walikota Kiev Vitali Klitschko mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild: "Kami membutuhkan senjata berat dari Jerman segera. Setiap penundaan menelan korban jiwa."

Sehari sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, tanpa menyebut nama Jerman secara spesifik, bahwa telambat mengirim senjata berarti mengizinkan Rusia mengambil nyawa warga Ukraina. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA