"Itu hanya akal-akalan untuk memberikan kesempatan bagi Barat mempersenjatai tentara Ukraina," katanya, mengatakan kepada Dewan Keamanan, Selasa (19/4).
"Dalam praktiknya, mereka hanya menunjukkan aspirasi untuk memberikan ruang bernapas bagi nasionalis Kiev untuk berkumpul kembali dan menerima lebih banyak drone, lebih banyak rudal antitank, dan lebih banyak lagi senjata lainnya seperti MANPADS," katanya, seperti dilaporkan The New York Times.
MANPADS mengacu pada sistem pertahanan udara portabel.
PBB mwnyatakan keprihatinannya karena perang masih berlangsung sementara sebagian umat sedang merayakan Pekan Suci menjalenag Paskah. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mendesak agarf segera melakukan gencatan senjata, paling tidak untuk saat ini selama empat hari yang dimulaipada Kamis (20/4). Saat itu juga bisa digunakan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dan evakuasi.
Guterres mengatakan pada Selasa pagi (19/4) bahwa lebih dari 12 juta orang di Ukraina membutuhkan bantuan kemanusiaan. Dia memperkirakan jumlah itu akan meningkat menjadi 15,7 juta, sekitar 40 persen dari semua warga Ukraina yang tersisa di negara itu.
"Masyarakat mmebutuhkan obat-obatan dan makanan,: kata Guterres.
Warga sipil, termasuk anak-anak, tetap terperangkap di wilayah timur Donbas, tempat pasukan Rusia memulai serangan barunya. Wilayah yang selama delapan tahun menjadi perkara bagi dua negara.
Penolakan Rusia juga datang setelah kepala Dewan Gereja Dunia menghubungi Patriark Kirill Moskow, mendesaknya untuk menggunakan otoritas agamanya sebagai kepala Gereja Ortodoks Rusia untuk menyerukan gencatan senjata saat umat Kristen Ortodoks merayakan Paskah akhir pekan ini.
BERITA TERKAIT: