Berbicara kepada wartawan pada Senin (18/4) Yellen mengatakan dampak perang Rusia sangat buruk. Hukuman terhadap Rusia seharusnya lebih kuat lagi.
"Konflik telah menunjukkan perlunya ekonomi terbesar di dunia untuk berdiri bersama untuk mempertahankan ketertiban internasional dan melindungi perdamaian dan kemakmuran," kata pejabat itu.
Krisis di Ukraina sangat memukul pasar negara berkembang yang saat ini masih berjuang untuk pulih dari pandemi Covid-19.
Yellen akan berpartisipasi dalam pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia, serta pertemuan pejabat keuangan dari negara-negara G7 dan G20, di mana dampak dari perang Rusia akan menjadi topik utama diskusi. Pada kesempatan itu, Yellen akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, seperti dilaporkan
Reuters, Selasa (19/4).
Yellen juga akan mengulangi imbauan bagi pemerintahan Joe Biden untuk memberikan dukungan terbaiknya bagi Ukraina.
Seorang pejabat mengatakan bahwa selama pertemuan-pertemuan itu, Yellen tidak akan mengambil bagian jika pejabat Rusia disertakan. Pejabat Kementerian Keuangan Rusia diharapkan untuk berpartisipasi hanya dari jarak jauh saja dalam pertemuan G20 pada 20 April.
Joe Biden juga telah mengatakan Rusia harus dikeluarkan dari G20, karena sejak invasi Rusia di Ukraina, segala pertemuan yang melibatkan Rusia akan menjadi berbeda dari biasanya.
Yellen diharapkan menggunakan pertemuan tersebut untuk bekerja dengan sekutu dalam upaya meningkatkan tekanan ekonomi di Rusia sambil mengurangi efek limpahan, menyerukan penerapan kesepakatan pajak minimum global dan untuk mengatasi masalah keamanan pangan.
Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo juga akan bertemu dengan Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko minggu ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: