Itu tercermin dari pernyataan Komisaris Parlemen Jerman untuk Angkatan Bersenjata, Eva Hoegl dalam wawancaranya bersama harian
Handelsblatt.
"Jerman harus melakukan 'segalanya' untuk mendukung Ukraina tetapi itu tidak berarti mengirim sembarang senjata yang dimilikinya ke Kiev," kata Hoegl, seperti dikutip dari
RT, Kamis (14/4).
Hoegl percaya bahwa Berlin telah melakukan yang terbaik dalam hal bantuan militer untuk Ukraina.
Sejauh ini Jerman melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mendukung Ukraina.
"Namun, itu tidak berarti bahwa Berlin harus dengan bebas memberikan apa saja yang dimilikinya karena itu tidak masuk akal," lanjut sang komisaris.
Hoegl mengatakan, untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab, pihak berwenang Jerman harus terlebih dahulu melihat apa yang dapat digunakan Ukraina secara efektif.
“Kami tidak bisa begitu saja mengirimkan semua yang dimiliki perusahaan Jerman, seperti kendaraan tempur infanteri Marder yang berusia 50 tahun,†jelasnya, menambahkan bahwa dia yakin pemerintah dan Dewan Keamanan Federal akan mengeksplorasi semua opsi yang masuk akal.
Ditanya apakah anggota NATO harus memasok Ukraina dengan alat berat modern Barat alih-alih perangkat keras militer era Soviet yang berisiko kehabisan suku cadang, Hoegl menjawab bahwa bukan wewenang Berlin untuk memutuskannya.
“Saya tidak percaya pada upaya tunggal nasional,†katanya, menambahkan bahwa NATO dan UE yang harus memikirkannya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Rabu mengatakan kepada radio RBB bahwa Berlin sudah melakukan cukup banyak untuk mendukung Ukraina, menambahkan bahwa Jerman tidak akan mengirim senjata ke Ukraina.
BERITA TERKAIT: