Setelah Amerika Serikat baru-baru ini mengatakan bahwa Garda Revolusi Iran (IRGC) tidak dapat dilepas dari daftar teroris asing AS, Komandan senior IRGC mengatakan, meskipun seluruh petinggi AS dihilangkan dari muka bumi, itupun tidak dapat membalas jasa dan rasa dendam IRGC oleh pembunuhan Komandan Tinggi Pengawal Revolusi Iran, Qassem Soleimani dua tahun lalu.
"Martir Soleimani adalah karakter yang hebat sehingga jika semua pemimpin Amerika terbunuh, ini masih tidak akan membalas pembunuhannya," ujar komandan senior IRGC, Mohammad Pakpour seperti dikutip oleh
IRNA, Rabu (13/4).
"Kita harus membalasnya dengan mengikuti jalan Soleimani dan melalui metode lain," tambahnya.
Komentar Pakpour muncul beberapa hari setelah Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Milley, mengatakan bahwa dia tidak mendukung penghapusan Pasukan Quds Iran, bagian dari Pengawal Revolusi (IRGC), dari daftar organisasi teroris asing, seperti yang diminta oleh Iran dalam nego JCPOA.
AS dan Iran hampir konflik besar-besaran pada tahun 2020 setelah pembunuhan Soleimani dalam serangan drone AS di bandara Baghdad, disaat itu Iran juga melakukan pembalasan dengan menyerang pangkalan AS di Irak.
Pemerintahan AS era Presiden Donald Trump mengatakan Soleimani menjadi sasaran karena merencanakan serangan di masa depan terhadap kepentingan AS dan dia telah membantu mengoordinasikan serangan terhadap pasukan Amerika di Irak di masa lalu melalui proksi milisi.
Trump kemudian mengabaikan kesepakatan di mana Iran telah setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi keuangan internasional, dan Iran menganggap itu sebagai penistaan diplomasi antar kedua pihak. Kini, AS dibawah Presiden Joe Biden bertujuan untuk memulihkannya.
Hampir satu tahun pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat terhenti sejak Maret, baik Teheran dan Washington saling menyalahkan karena gagal menyelesaikan masalah yang tersisa. Salah satu pertanyaan yang belum terselesaikan adalah apakah AS akan menghapus IRGC dari daftar teroris asingnya.
Washington telah mempertimbangkan untuk menghapus IRGC dari daftar hitam organisasi teroris asingnya sebagai imbalan atas jaminan Iran tentang mengekang pengaruh pasukan elit tersebut di Timur Tengah.
Para kritikus yang setuju melepas IRGC dari daftar, serta mereka yang terbuka dengan gagasan itu, mengatakan bahwa tindakan itu akan memiliki sedikit efek ekonomi karena sanksi AS lainnya memaksa kekuatan global untuk menghindari kelompok itu.
BERITA TERKAIT: