Berbicara dalam sebuah wawancara pada Minggu (10/4), Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan pemerintah menaruh perhatian pada situasi yang berkembang saat ini.
"Kepulauan Solomon sudah sangat jelas bahwa mereka tidak akan mengizinkan pangkalan militer di sana," ujarnya, seperti dikutip
AAP.
Meski begitu, Dutton melanjutkan, Australia masih tetap khawatir, mengingat Beijing yang terus agresif.
"Tapi kami khawatir itu pada dasarnya adalah komitmen yang sama yang diberikan oleh Presiden Xi (Jinping) kepada Presiden (Barack) Obama di Laut China Selatan, dan kami sekarang memiliki 20 poin kehadiran militer China di Laut China Selatan," jelasnya.
Ia juga menyebut ada kemungkinan terjadi konflik di kawasan. Untuk itu, Australia berusaha realistis melihat ancaman dan bersekutu.
“Kami tidak bisa menerima begitu saja demokrasi yang kami miliki, kebebasan berbicara kami, kepatuhan kami pada aturan hukum dan prinsip-prinsip yang telah kami pegang selama beberapa dekade. Kami harus melawan para pengganggu dan kami melakukan itu," terangnya.
Kesepakatan keamanan antara China dan Kepulauan Solomon telah bocor pada bulan lalu. Belum diketahui apa isi dari kesepakatan tersebut, namun hal itu sudah membuat Australia dan Selandia Baru khawatir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: