Pelosi, pendukung lama Taiwan, diperkirakan tiba di Taipei pada Minggu (10/4) setelah mengunjungi Jepang, menurut laporan
South Morning China Post pada Kamis (7/4).
Baik kementerian luar negeri Taiwan maupun kantor Pelosi tidak mengkonfirmasi laporan tersebut. Tetapi analis China daratan melihat kunjungan itu mungkin terjadi mengingat dukungan bipartisan Amerika untuk Taiwan dan garis keras Washington terhadap China di tengah krisis Ukraina.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada Kamis (7/4), mendesak Washington untuk mematuhi kebijakan
One-China dan mengatakan Beijing dengan tegas melarang segala bentuk pertukaran resmi antara AS dan Taiwan.
Dia mengatakan jika Pelosi mengunjungi Taiwan, itu sangat bertentangan dengan kedaulatan dan integritas teritorial China.
“Ini secara serius merusak fondasi politik hubungan China-AS, dan mengirim pesan yang keliru kepada pasukan separatis yang mempromosikan kemerdekaan Taiwan,†ujar Lijian, dikutip dari
South Morning China Post.
Zhao mengatakan China mendesak Washington untuk segera membatalkan perjalanan itu.
“Jika AS mengambil jalannya sendiri, China akan mengambil langkah tegas untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial kami. AS harus bertanggungjawab penuh atas semua konsekuensinya,†ujarnya.
Ditanya tentang komentar Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Rabu bahwa Washington siap menggunakan semua alat sanksinya terhadap China jika Beijing bergerak agresif terhadap Taiwan, Zhao mengatakan itu adalah urusan internal dan tidak ada negara lain yang berhak ikut campur.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, Joanne Ou menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal perjalanan Pelosi, tetapi mengatakan Taipei akan terus mengundang pejabat AS untuk mengunjungi pulau itu.
BERITA TERKAIT: