Begitu disampaikan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, mengungkapkan bahwa sikap anti Rusia yang semakin berkembang.
"Kampanye militer Rusia melawan Ukraina telah melihat peningkatan dramatis dalam Russophobia di seluruh Eropa dan di AS, dengan beberapa pemimpin menggunakan bahasa yang agak tidak diplomatis," kata Meldedev kepada
RT dan
Ria Novosti pada Kamis (24/3).
Medvedev, pemimpin Rusia dari 2008-2012 dan saat ini menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengklaim bahwa berbagai kekuatan politik dan negara-negara di Eropa mencoba menaiki gelombang Russophobia saat ini untuk mengejar kepentingan mereka sendiri.
"Dari waktu ke waktu, kami mendengar pernyataan yang benar-benar mencengangkan, kepemimpinan Rusia sopan dan tidak pernah bersikap pribadi," kata Meldedev.
Menurut Medvedev, etika dan perilaku yang baik adalah seperti yang dilakukan Moskow, dengan tidak mengambil tindakan murahan terhadap para pemimpin negara lain, meskipun pernyataan keras mereka ditujukan kepada pejabat tinggi Rusia.
"Setiap negara memiliki sesuatu untuk dihadapi, baik itu pemilu atau krisis, atau kebutuhan untuk menciptakan koalisi. Jadi mereka membutuhkan target atau musuh. Dalam hal ini, Rusia adalah musuh yang ditunjuk, jadi saya tidak terkejut dengan retorikanya," kata Meldedev.
Medvedev juga berpendapat bahwa Russophobia berasal dari beberapa abad yang lalu, memanifestasikan dirinya pada titik-titik tertentu dalam sejarah dengan sangat jelas. Â
Pejabat itu mengutip penyair Rusia abad ke-19, Fyodor Tyutchev, yang berbicara tentang bagaimana Barat bersekongkol di Rusia 150 tahun yang lalu dan melakukan segala daya mereka untuk mengubah Rusia menjadi orang buangan dan paria.
BERITA TERKAIT: