Hal itu terungkap dari foto pertemuan Presiden Belarus Alexander Lukashenko dengan dewan keamanannya, seperti dikutip
The Week, Rabu (2/3).
Dalam foto tersebut. Lukashenko tampak sedang menunjukkan peta yang digadang-gadang sebagai rencana Rusia. Peta tersebut menunjukkan Ukraina terpecah menjadi empat distrik komando operasional, dengan panah merah memperlihatkan pergerakan pasukan.
Salah satu panah berasal dari kota pelabuhan Odessa, Ukraina selatan, yang belum dijangkau pasukan Rusia, dan berakhir di sisi lain perbatasan Moldova.
Pada Januari, intelijen Ukraina memperingatkan bahwa Rusia dapat memulai operasi bendera palsu di Moldova untuk membenarkan intervensi di wilayah Transnistria yang dikuasai separatis pro-Rusia.
Transnistria merupakan sempit dengan sekitar 400.000 penduduk, diakui secara internasional sebagai bagian dari Moldova. Kendati begitu pemerintah Moldova tidak menjalankan wewenang atas republik yang memisahkan diri itu sejak 1992. Alhasil, pasukan Rusia telah ditempatkan di Transnistria sejak saat itu.
Pada 2014, setelah Putin menguasai Krimea, kepala parlemen Transnistria meminta untuk bergabung dengan Rusia.
Lukashenko sendiri adalah sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Laporan baru-baru ini menyebut Belarus akan mengerahkan pasukannya sendiri ke Ukraina untuk membantu Rusia.
BERITA TERKAIT: