Menurut kabar yang diwartakan oleh media pemerintah China
CCTV, evakuasi ini dilakukan ketika kekhawatiran akan keselamatan warga China di Ukraina semakin meningkat.
Bukan hanya karena invasi Rusia yang sedang berlangsung, melainkan juga karena kemarahan sejumlah warga Ukraina yang dilaporkan meningkat karena penolakan pemerintah China untuk mengecam invasi Rusia tersebut.
Dalam evakuasi yang dilakukan, satu orang dilaporkan terluka oleh peluru saat bepergian melalui jalan darat dari Ukraina timur ke kota barat Lviv.
Sebelumnya, pada Senin (28/2), media China
Global Times melaporkan bahwa sekitar 600 mahasiswa China melarikan diri dari ibukota Kiev dan kota pelabuhan selatan Odessa.
Mereka melakukan perjalanan dengan bus selama enam jam ke negara tetangga Moldova di bawah pengawalan pihak Kedutaan Besar China di Ukraina dan polisi setempat.
Sementara itu, dikabarkan
Channel News Asia, evakusi terbaru akan membawa sekitar 1.000 warga negara China lainnya untuk meninggalkan Ukraina menuju Polandia dan Slovakia.
abar soal evakuasi warga China ini juga dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri China. Pada hari Selasa (1/3), mereka mengatakan bahwa mereka membantu warga meninggalkan negara itu, tetapi tidak memberikan rincian.
"Kementerian Luar Negeri China dan kedutaan serta konsulat China di Ukraina telah mengirimkan semua sumber daya dan melakukan semua upaya untuk memberikan dukungan dan bantuan," kata juru bicara kementerian Wang Wenbin pada pengarahan rutin.
Kedutaan Polandia di China mengatakan pada hari Senin bahwa warga negara China yang dievakuasi dari Ukraina dapat memasuki Polandia dan tetap bebas visa hingga 15 hari.
BERITA TERKAIT: