Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat baru-baru bergerak maju dengan menghapus dan mengganti istilah yang menghina wanita pribumi yang telah digunakan selama beberapa dekade di negara itu. Istilah yang dimaksud adalah "squaw".
Istilah tersebut secara historis telah digunakan sebagai penghinaan etnis, rasial dan seksis terhadap wanita pribumi.
Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat Deb Haaland, yang juga merupakan penduduk asli Amerika pertama yang menjabat sebagai sekretaris kabinet kemudian membentuk satuan tugas beranggotakan 13 orang untuk mengganti nama lebih dari 600 situs geografis yang mengandung istilah "squaw" itu.
Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat pun kemudian mengeluarkan daftar kemungkinan nama pengganti untuk situs geografis yang mengandung istilah tersebut dan sedang mencari komentar publik tentang nama yang diusulkan. Periode komentar publik itu pun terbuka hingga April mendatang.
Bukan hanya itu, mereka pun memulai konsultasi suku.
"Kata-kata penting, terutama dalam pekerjaan kami untuk membuat tanah dan perairan publik negara kami dapat diakses dan ramah bagi orang-orang dari semua latar belakang," kata Haaland.
"Sepanjang proses ini, keterlibatan luas dengan Suku, pemangku kepentingan, dan masyarakat umum akan membantu kami memajukan tujuan kesetaraan dan inklusi kami," sambungnya, seperti dikabarkan
CNN pada Minggu (27/2).
Peta yang dibuat oleh Gugus Tugas Nama menunjukkan lokasi yang membutuhkan nama baru di seluruh negeri. Tempat mulai dari White Squaw Island di Maine hingga Squaw Hollow di Oregon yang harus diganti namanya.
Langkah ini pun diapresiasi oleh kelompok-kelompok seperti Native American Rights Fund.
"Sudah lewat waktu bagi kita, sebagai bangsa, untuk bergerak maju melampaui istilah-istilah yang menghina ini dan menunjukkan kepada penduduk asli, dan semua orang, rasa hormat yang sama," kata direktur eksekutif kelompok itu John Echohawk.
Situs yang menyertakan istilah tersebut diperkirakan akan berubah dalam hitungan bulan.
BERITA TERKAIT: