Patuhi Aturan Covid-19, Alasan Putin Duduk Berjauhan Saat Rapat dengan Menhan dan Menlu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 15 Februari 2022, 18:13 WIB
Patuhi Aturan Covid-19, Alasan Putin Duduk Berjauhan Saat Rapat dengan Menhan dan Menlu
Presiden Vladimir Putin/Net
rmol news logo Aturan pembatasan virus corona menjadi alasan Presiden Rusia Vladimir Putin duduk berjauhan dengan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu saat melakukan pertemuan pada Senin (14/2).

Hal itu terungkap dalam penjelasan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Dalam gambar yang dirilis oleh layanan pers Kremlin menunjukkan Putin duduk di ujung meja panjang, dengan Lavrov diposisikan beberapa meter darinya. Begitu juga pada pertemuan berikutnya antara Putin dan Shoigu.

Duduk dengan jarak yang cukup jauh itu kemudian menarik perhatian media Rusia.

“Ini karena pembatasan dan tindakan pencegahan Covid. Jarak tersebut tidak mempengaruhi pekerjaan dengan cara apa pun. Diskusi dan laporan lengkap kepada kepala negara berlangsung,” kata Peskov kepada awak media, seperti dikutip dari RT, Selasa (15/2).

Alasan Kremlin memperketat pembatasan merujuk pada peningkatan tajam jumlah tes positif untuk virus corona dalam beberapa pekan terakhir. Namun, di Moskow dan di sebagian besar negara, toko, restoran, bar, dan kafe buka seperti biasa dengan sedikit pembatasan, dan banyak karyawan perusahaan besar telah kembali ke tempat kerja mereka.

Episode ini adalah yang kedua kalinya dalam beberapa hari ketika meja berukuran luar biasa milik presiden Rusia menjadi berita utama. Pekan lalu, meja oval ekstra panjang digunakan selama pembicaraan antara Putin dan rekannya dari Prancis, Emmanuel Macron, dengan kedua pemimpin duduk di ujung yang berlawanan dari perabot besar. Selain menarik perhatian outlet berita, meja itu juga mengundang berbagai lelucon di media sosial.

Alasan di balik pilihan meja panjang selama pembicaraan Putin-Macron juga dikaitkan dengan pandemi. Macron menolak untuk mengikuti tes PCR Rusia di Moskow, diduga khawatir sampel DNA-nya akan bocor, lapor Reuters.

“Beberapa pemimpin mengikuti aturan mereka sendiri dan tidak berinteraksi dengan pihak tuan rumah dalam hal bertukar tes,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan pada hari Jumat.

 â€œIni adalah praktik normal di seluruh dunia. Namun, dalam hal ini, protokol tambahan untuk melindungi kesehatan presiden kita dan tamu kita secara bersamaan diterapkan, yang berarti jarak yang lebih jauh,” ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA