Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Sabtu (12/2) akhir pekan lalu, Kantor Kepresidenan Taiwan mengumumkan pembentukan tim respons untuk memastikan keamanan dan stabilitas warga negara mereka yang berada di Ukraina.
"Tim Tanggap Krisis Ukraina, yang diprakarsai oleh pemerintah, ditugaskan untuk memantau dengan cermat perkembangan krisis di Eropa Timur dan situasi di Selat Taiwan. Selanjutnya, memantau dampaknya terhadap harga komoditas, ekuitas, dan pasar valas, dan masalah lain yang dipertaruhkan untuk memastikan stabilitas keuangan," kata pernyataan kantor kepresidenan, seperti dikutip dari
AP, Senin (14/2).
Bekerja di bawah naungan Dewan Keamanan Nasional, tim tersebut dikatakan bekerja sama dengan negara-negara lain yang terlibat.
Untuk menangkal perang kognitif dari Beijing, tim juga diharapkan mengambil tindakan terhadap penyebaran disinformasi yang menuduh serangan akan terjadi di Selat Taiwan secara bersamaan jika invasi Rusia ke Ukraina benar-benar terjadi.
Kantor Kepresidenan pada sabtu juga mendesak warga Taiwan yang tinggal di Ukraina untuk pergi sesegera mungkin, menambahkan bahwa pemerintah akan turun tangan untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan mereka.
Juru Bicara Kantor Kepresidenan Xavier Chang mengatakan bahwa perkembangan di sepanjang perbatasan Ukraina mungkin meninggalkan efek riak pada harga komoditas dan ekonomi di belahan dunia lain di Taiwan.
Dia menambahkan bahwa Kabinet akan mengawasi dengan cermat untuk memastikan stabilitas makroekonomi.
Kantor tersebut juga menyerukan dialog perdamaian di antara para pemangku kepentingan.
BERITA TERKAIT: