Kremlin Tolak Tegas Pernyataan Borrell bahwa Rusia dan China adalah Rezim Otoriter

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 10 Februari 2022, 06:02 WIB
Kremlin Tolak Tegas Pernyataan Borrell bahwa Rusia dan China adalah Rezim Otoriter
Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan/Net
rmol news logo Rusia menolak tegas pernyataan Josep Borrell, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, yang menyebut kemitraan Rusia dan China sebagai aliansi dua rezim otoriter.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada Rabu (9/2) bahwa pernyataan Borrell tidak memenuhi logika.

“Kami sama sekali tidak setuju dengan pernyataan tentang rezim otoriter. UE tidak memiliki hak untuk memberikan penilaian seperti itu kepada Federasi Rusia atau Republik Rakyat Tiongkok," kata Peskov, seperti dikutip dari RT.

"Kami adalah negara yang berdaulat dan memiliki sistem politik sendiri, dengan mekanisme pemerintahan kami. Kami menghormati mekanisme pemerintahan negara lain, dan kami percaya bahwa kami berhak untuk mengharapkan sikap yang sama terhadap kami," katanya.

Borrell pada Selasa mengatakan Beijing dan Moskow adalah batu fondasi dari aliansi besar kedua negara, yang menurutnya adalah rezim otoriter yang menentang demokrasi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA