Berbicara selama kunjungan ke Kiev pada Kamis (3/2), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Volodymyr Zelenskiy bahwa Turki siap untuk melakukan bagiannya untuk mengakhiri krisis antara dua negara sahabat yang bertetangga di Laut Hitam itu.
Erdogan, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan dia akan dengan senang menjadi tuan rumah pertemuan puncak di tingkat para pemimpin di Turki.
Niat baik Erdogan menddapat sambuntan hangat dari Zelenskiy. Ia berterima kasih atas inisiatif ERdogan dan menyambut baik rencana Turki untuk memperluas misi diplomatiknya di Ukraina. Dalam pertemuan itu, kedua negara juga membahas kesepakatan pembangunan pabrik drone Turki di Ukraina.
Turki dan Ukraina menandatangani serangkaian perjanjian selama pertemuan termasuk kesepakatan perdagangan bebas yang menurut Kiev akan meningkatkan perdagangan tahunan bilateral menjadi sekitar 10 miliar dolar AS selama lima tahun dari yang semula 7 miliar dolar AS.
Erdogan adalah pemimpin terbaru negara NATO yang mengunjungi Kiev setelah perdana menteri Belanda, Polandia, dan Inggris, di tengah peningkatan diplomasi untuk meredakan ketegangan atas penumpukan militer Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.
Sebelumnya pada 3 Februari Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menuduh Moskow mengumpulkan sekitar 30.000 tentara tempur dan senjata modern di Belarus dalam beberapa hari terakhir yang merupakan pengerahan militer terbesar Rusia ke negara tetangga itu sejak akhir Perang Dingin.
BERITA TERKAIT: