Berbicara sebagai bagian dari penampilan di Saluran YouTube 'Soloviev Live' pada Selasa (11/1), Zakharova mengecam pernyataan tentang adanya niat terselubung Moskow di tengah kerusuhan di tetangganya.
“Apakah kita pernah menyerang siapa pun atau mengancam siapa pun dengan sesuatu? Kami selalu mendukung perdamaian, menawarkan negosiasi, mengajukan proposal konstruktif, menentang militerisasi dan terus-menerus membantu seluruh dunia keluar dari situasi kritis dan ada banyak contoh seperti itu,†tegasnya, seperti dikutip dari
RT, Rabu (12/1).
“Meskipun demikian, kami mendengar klaim yang tidak masuk akal, tidak berperasaan dan palsu bahwa kami adalah negara agresor,†tambahnya.
Zakharova mengatakan justru pasukan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang bermarkas di Moskow sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian, berhasil membuat suasana di Kazakhstan stabil.
“Operasi ini mengakhiri pertumpahan darah, itu menghentikannya. Dan kemudian kami membaca omong kosong dari orang-orang yang tidak pernah menjadi analis mendalam atau ahli dalam situasi ini, yang bukan milik (bagian dari) dunia ini dan sama sekali bukan profesional, bahwa Rusia adalah agresor dan seterusnya," katanya.
Protes melanda Kazakhstan pada awal Januari ketika sekelompok besar demonstran yang sebagian besar damai melangkah keluar untuk menentang penghapusan kontrol harga pada gas minyak cair (LPG), bahan bakar yang banyak digunakan untuk menggerakkan mobil mereka.
Demonstrasi berubah menjadi aksi anarkis di hari-hari berikutnya, dengan pejabat Kazakh menuduh bahwa demonstrasi telah diambil alih oleh penjahat bersenjata yang turun ke jalan dan menyerang petugas penegak hukum.
Mengomentari pertanyaan Menlu AS Antony Blinken soal kehadiran CSTO di Kazakhstan, Zakharova mengatakan pada hari Minggu bahwa pejabat AS tidak memahami apa yang terjadi di Kazakhstan dan mengurangi pernyataan seperti itu menjadi "ocehan bayi."
Dia juga berbagi pesan dari Kementerian Luar Negeri, di mana para pejabat meminta Washington untuk melihat rekam jejaknya sendiri.
“Ketika ada orang Amerika di rumah Anda, akan sulit untuk tetap hidup, tidak dirampok atau diperkosa. Hanya ini yang diajarkan kepada kita bukan oleh masa lalu baru-baru ini, tetapi oleh semua 300 tahun kenegaraan Amerika. Orang India dari benua Amerika Utara, Korea, Vietnam, Irak, Panama, Yugoslavia, Libya, Suriah, dan banyak orang malang lainnya yang tidak cukup beruntung untuk melihat tamu tak diundang ini di rumah akan memberi tahu banyak tentang ini," tulis kementerian.
BERITA TERKAIT: