Begitu yang dikatakan oleh Duta Besar Iran Bahadur Aminian dalam sebuah wawancara dengan
TOLO News di Kabul, Afghanistan pada Minggu (2/1).
Aminian mengatakan Teheran mungkin dapat membujuk negara-negara lain untuk mengakui pemerintah Afghanistan jika Taliban mereformasi struktur pemerintahannya.
“Jika suatu kelompok datang (berkuasa) dan kelompok itu (terdiri) dari satu kelompok etnis dan semua kelompok etnis lainnya tidak termasuk dalam pemerintahan, kami tidak menerimanya, dan, oleh karena itu, kami dengan murah hati menyerukan kepada Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif,†ujar Aminian.
Dalam kesempatan tersebut, Aminian juga menyoroti krisis ekonomi di Afghanistan yang dapat menjadi jalan bagi ekstremisme ISIS dan persoalan pengungsi.
Menanggapi komentar tersebut, Wakil Jurubicara Taliban Inamullah Samangani menyebut Aminian telah berupaya ikut campur dalam urusan dalam negeri Afghanistan.
"Apakah pemerintah atau kabinet Iran berdasarkan definisi orang lain tentang inklusif? Setiap negara memiliki definisi sendiri tentang pemerintahan inklusif berdasarkan kepentingan nasional mereka,†ujarnya.
Setelah hampir lima bulan mengambil alih kekuasaan, Taliban berusaha mencari pengakuan internasional. Namun belum ada satu negara pun yang mengakui pemerintahannya lantaran Taliban masih membatasi hak perempuan dan dikhawatirkan menjadi sarang terorisme.
BERITA TERKAIT: