Terlebih, pergantian tahun dari 2021 ke 2022 juga dibayangi oleh varian baru virus corona yakni varian Omicron yang membawa kekhawatiran tersendiri bagi dunia.
Di sejumlah negara, kasus penularan Covid-19 kembali meningkat di akhir tahun 2021. Di London, misalnya, sejumlah pejabat kesehatan mengatakan bahwa sebanyak 1 dari 15 orang terinfeksi virus dalam seminggu sebelum Natal. Secara keseluruhan, di Inggris sendiri rawat inap pasien Covid-19 mengalami lonjakan hingga 44 persen pada pekan lalu.
Meski begitu, bukan berarti harapan akan kondisi yang lebih baik sirna. Pada pertengahan 2021 lalu sejumlah vaksin Covid-19 hadir dan menjadi
game changer bagi situasi pandemi yang terjadi di banyak negara di dunia. Upaya vaksinasi yang masif pun gencar dilakukan.
Salah satunya dilakukan oleh Pakistan. Di penghujung tahun, pemerintah setempat mengumumkan bahwa mereka telah mencapai tujuannya untuk memvaksinasi 70 juta orang secara penuh.
Situasi serupa juga terjadi di banyak negara lainnya. Bahkan tidak sedikit juga negara yang saat ini sudah memasuki tahap kampanye
booster vaksin Covid-19 demi melawan varian-varian baru virus corona yang bermunculan.
Perubahan itu pun membawa harapan segar akan situasi yang lebih baik pasca pandemi Covid-19 di tahun 2022 yang baru datang.
Di Rusia, Presiden Vladimir Putin menutup tahun dengan menyampaikan pesan duka cita kepada mereka yang meninggal dunia atau kehilangan orang terkasih akibat Covid-19.
Namun pada saat yang bersamaan, Putin juga memuji warga Rusia yang tetap kuat melewati masa-masa sulit selama pandemi. Iamengingatkan bahwa pandemi belum usai.
"Saya ingin menyampaikan kata-kata dukungan yang tulus kepada semua orang yang kehilangan orang yang mereka sayangi," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi tepat sebelum tengah malam di masing-masing dari 11 zona waktu Rusia.
Ancaman Omicron yang muncul beberapa waktu belakangan juga menyebabkan banyak wilayah di dunia yang membatagsi atau membatalkan agenda perayaan tahun baru demi menghindari kerumunan dan menekan potensi penularan virus corona.
Seperti yang dilakukan oleh Pmeimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus. Ia membatalkan tradisi malam tahun baru di Lapangan Santo Petrus demi menghindari keramaian.
Sementara itu di Paris, pemerintah setempat kembali menerapkan aturan wajib untuk mengenakan masker di tempat umum pada akhir pekan ini. Bukan tanpa alasan, pasalnya hampir 50 persen kapasitas tempat tidur perawatan intensif wilayah Paris telah diisi oleh pasien Covid-19 pada akhir tahun 2021.
Di ibu kota Korea Selatan, Seoul, upacara membunyikan lonceng Tahun Baru tahunan juga dibatalkan untuk tahun kedua berturut-turut karena lonjakan kasus. Para pejabat mengatakan video pra-rekaman dari upacara membunyikan lonceng tahun ini akan disiarkan secara online dan di televisi.
Meski begitu, kemeriahan tahun baru tetap terjadi di Australia. Ribuan kembang api menerangi langit di atas Harbour Bridge dan Opera House Sydney pada tengah malam. Ini adalah pemandangan yang selalu menghiasi langit negeri kanguru di setiap malam pergantian tahun.
Beberapa jam sebelum pertunjukan spektakuler, otoritas kesehatan Australia melaporkan rekor 32.000 kasus virus baru, banyak di antaranya di Sydney.
Selandia Baru yang bertetangga memilih pendekatan yang lebih sederhana, menggantikan pertunjukan kembang apinya di Auckland dengan tampilan lampu yang diproyeksikan ke landmark termasuk Sky Tower dan Harbour Bridge.
BERITA TERKAIT: