Mantan Petinggi IDF Beberkan Peran Israel dalam Pembunuhan Qasem Soleimani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 22 Desember 2021, 08:10 WIB
Mantan Petinggi IDF Beberkan Peran Israel dalam Pembunuhan Qasem Soleimani
Mayor Jenderal Qasem Soleimani/Net
rmol news logo Seorang mantan petinggi di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui pihaknya berperan dalam pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qasem Soleimani di Irak pada 3 Januari 2020 lalu.

Mayor Jenderal Tamir Hayman yang merupakan mantan kepala Direktorat Intelijen Militer IDF mengatakan pembunuhan Soleimani berhasil mencegah upaya Iran untuk "mengakar" di Suriah.

"Membunuh Soleimani adalah sebuah pencapaian, karena musuh utama, di mata saya, adalah orang Iran," kata Hayman dalam wawancara dengan media Israel, seperti dikutip Sputnik, Rabu (22/12).

Hayman yang menanggalkan jabatannya pada Oktober kemarin juga mencatat, terdapat dua pembunuhan penting lainnya yang dilakukan Israel selama kepemimpinannya.

"Yang pertama, seperti yang sudah saya ingat, adalah Qasem Soleimani, jarang menemukan seseorang yang begitu senior, yang merupakan arsitek dari kekuatan tempur, ahli strategi dan operator, itu jarang terjadi," terangnya.

Pembunuhan terhadap Soleimani terjadi pada 3 Januari 2020 dini hari, ketika sebuah SUV dan sebuah minivan melaju dari landasan di Bandara Internasional Baghdad membawa sejumlah pejabat, termasuk Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, kepala milisi Syiah Irak.

Namun, mobil-mobil itu dibuntuti oleh drone MQ-9 Reaper milik Angkatan Udara AS, yang beberapa saat kemudian menembakkan rudal Hellfire R9X, menghancurkan SUV dan membunuh keduanya.

Soleimani yang merupakan komandan Pasukan Quds saat itu tengah dalam perjalanan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi untuk membahas rekonsiliasi dengan Arab Saudi.

Hanya beberapa hari setelah serangan itu, NBC melaporkan bahwa intelijen Israel telah berpartisipasi dalam operasi itu, memberi tahu AS tentang pesawat Soleimani yang meninggalkan bandara Damaskus di Suriah menuju Baghdad.

Pekan lalu, Donald Trump, yang memerintahkan serangan udara, mengaku merasa ditekan oleh Yerusalem untuk mengambil inisiatif dalam operasi tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA