Rusia Larang Masuk 7 Warga Inggris sebagai Tanggapan atas Sanksi London

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 18 Desember 2021, 12:16 WIB
Rusia Larang Masuk 7 Warga Inggris sebagai Tanggapan atas Sanksi London
Kedutaan Rusia di London/Net
rmol news logo Moskow mengumumkan bahwa pemerintah Rusia telah memberlakukan larangan perjalanan pada tujuh warga negara Inggris, yang tidak disebutkan namanya, sebagai balasan atas sanksi yang diberlakukan London terhadap sejumlah warga Rusia terkait dengan kasus politisi oposisi Rusia Aleksei Navalny.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam komentar resmi pada Jumat (17/1) mengatakan bahwa keputusan Inggris tersebut sangat tidak bersahabat sehingga perlu bagi Rusia untuk memberikan tanggapan yang sama.

"Menanggapi tindakan tidak bersahabat dari London, dan berdasarkan prinsip timbal balik, Rusia membuat keputusan untuk menjatuhkan sanksi pribadi terhadap sejumlah warga Inggris yang sama, yang sangat terlibat dalam kegiatan anti-Rusia. Mereka dilarang memasuki Federasi Rusia," katanya, seperti dikutip dari Radio Liberty.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada 17 Desember mengatakan warga Inggris yang menjadi sasaran, terlibat erat dalam kegiatan anti-Rusia.

"Kami menyesal untuk menyatakan hal ini. Sekali lagi, kami meminta pihak berwenang Inggris untuk menghapus garis konfrontatif mengenai negara kami. Tidak ada langkah tidak bersahabat yang akan dibiarkan tanpa tanggapan yang proporsional," tambah Zakharova.

Pada tanggal 20 Agustus, otoritas Inggris memberlakukan sanksi terhadap tujuh pegawai Federal Security Service (FSB), yang mereka anggap terlibat dalam insiden Alexey Navalny. Ini adalah paket sanksi kedua, yang dijatuhkan atas insiden blogger. Pada Oktober tahun lalu, otoritas Inggris memberlakukan pembatasan terhadap enam warga Rusia, termasuk Wakil Kepala Pertama Administrasi Kepresidenan Sergey Kiriyenko dan Direktur FSB Alexander Bortnikov. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA