Selama ini, Rusia telah mematuhi komitmen kerja sama soal sumber daya gas alam, dan tetap bertanggung jawab soal pasokan di tengah krisis saat ini.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam briefing hariannya pada Jumat (8/10) mengatakan bahwa pernyataan Sullivan tentang Rusia yang memanfaat situasi sulit ini saat ini sebagai alat politik, adalah salah besar.
"Kami sangat tidak setuju dengan Tuan Sullivan dalam hal ini. Kami yakin bahwa ini adalah sudut pandang yang salah," kata Peskov, seperti dikutip dari
The Moscow Times.
Sullivan dalam wawancaranya di BBC mengatakan bahwa Rusia telah membuat kesalahan jika memutuskan untuk menggunakan situasi saat ini di pasar Eropa sebagai alat pemaksaan dan senjata politik.
Saat ini Uni Eropa tengah mengalami krisis gas alam menyusul ricuh soal dugaan bahwa Rusia sebagai pamasok utama gas alam ke Uni Eropa telah menghentikan pasokannya. Dalam beberap hari ini, macetnya pasokan itu telah menyebabkan harga yang meroket.
Selain itu perusahaan gas Rusia Gazprom disebut-sebut telah menghentikan transit gas ke Uni Eropa melalui Ukraina.
Pejabat industri Ukraina mengklaim bahwa gas sekarang melewati negara itu ke Budapest melalui pipa Laut Hitam, klaim yang dibantah tegas oleh Rusia.
"Pertama, Eropa sendiri telah mengakui di depan umum di tingkat negara bagian dan di tingkat perusahaan konsumen bahwa Rusia mematuhi semua komitmen yang diasumsikan sepenuhnya," terang kata Peskov.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Rusia, seperti yang berulang kali dinyatakan di tingkat KTT, tertarik untuk segera membahas hasil kontrak jangka panjang soal gas alam.
“Bahkan pada saat-saat paling dramatis, Rusia tidak pernah menghentikan pasokan. Ini tidak pernah terjadi, dan tidak akan pernah terjadi,†tegas Peskov.
Amerika Serikat terus-menerus mengancam Rusia dengan sanksi terhadap proyek energi komersial eksklusif yang berpotensi memberikan kontribusi luar biasa untuk menstabilkan pasar Eropa.
"Dalam kasus khusus ini Amerika Serikat secara langsung menggunakan masalah energi sebagai instrumen pemerasan politik dan komersial. Kami tidak pernah melakukan itu. Rusia selalu dan akan selalu menjadi negara yang bertanggung jawab, berkomitmen pada kewajibannya dan siap untuk memenuhi meningkatnya permintaan mitra Eropa kami untuk energi. Khususnya, untuk gas alam," kata Peskov.
BERITA TERKAIT: