Ini dirasakan juga oleh ribuan anak-anak AS yang menjadi yatim piatu selama pandemi Covid-19, dan kebanyakan menimpa orang kulit hitam dan Amerika Hispanik.
Jumlahnya sekitar 40 persen dari populasi AS, jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Jumlah tersebut terungkap dalam penelitian yang dirilis jurnal medis
Pediatrics pada Kamis (7/10).
“Temuan ini benar-benar menyoroti anak-anak yang paling rentan oleh pandemi, dengan begitu kita semua tahu ke mana sumber daya harus diarahkan,†kata salah satu penulis studi, Dr. Alexandra Blenkinsop dari Imperial College London, seperti dikutip dari
AFP.Selama pandemi, lebih dari 120.000 anak-anak AS kehilangan orang tua atau kakek-nenek yang menjadi pelindung utama baik dukungan keuangan maupun perawatan.
Sedangkan 22.000 anak lainnya mengalami kematian pengasuh sekunder, yaitu anak-anak yang tinggal bersama kakek-nenek tapi kebutuhan dasarnya diperoleh bukan dari mereka.
Sekitar 32 persen dari semua anak yang kehilangan pengasuh utama adalah Hispanik dan 26 persen berkulit hitam.
BERITA TERKAIT: