Untuk pertama kalinya sejak Taliban mengambil alih Kabul pada pertengahan Agustus lalu, Iran mengkritik kelompok tersebut atas serangannya terhadap minoritas Tajik di Panjshir.
"Semua orang harus tahu bahwa sejarah Afghanistan telah membuktikan bahwa campur tangan asing tidak akan menghasilkan apa-apa, selain kegagalan," ujar jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Senin (6/9).
Menyampaikan kekhawatiran atas situasi di wilayah Afghanistan bagian utara itu, Khatibzadeh mendesak Taliban untuk menghormati komitmennya dan menyelesaikan konflik secara politik melalui negosiasi.
"Tidak seorang pun boleh membiarkan jalan ini berakhir dengan pembunuhan saudara," tambahnya.
Minoritas Tajik yang banyak tinggal di wilayah utara Afghanistan dikenal memiliki keterikatan budaya dan historis dengan Iran.
Dari berbagai laporan, Pakistan diyakini turut membantu Taliban menyerang kelompok perlawanan National Resistance Force (NRF) di Panjshir dengan mengerahkan helikopter dan drone pada Minggu (5/9).
Selama pertempuran, jurubicara NRF Fahim Dashti meninggal dunia. Komandan NRF, Jenderal Abdul Wadud Zareh juga menyebut, paman Ahmad Massoud turut tewas dalam serangan drone.
Diyakini serangan itu dikoordinasikan oleh kepala badan intelijen Pakistan (ISI), Faiz Hameed dari Kabul. Itu karena Hameed melakukan kunjungan pertama ke Kabul setelah perebutan kekuasaan.
BERITA TERKAIT: