Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Lithuania mengatakan bahwa mereka telah menarik duta besarnya menyusul langkah Beijing bulan lalu yang mendesak agar perwakilan Lithuania segera angkat kaki.
"Duta Besar Lithuania untuk China, Diana MickeviÄienÄ—, dipanggil untuk konsultasi pada 4 September, menyusul pernyataan China pada 10 Agustus," bunyi pernyataan kementerian, seperti dikutip dari
Euro News, Sabtu (4/9).
Namun begitu, kantor Kedutaan Besar Lituania di Beijing tetap beroperasional seperti biasa, tambah kementerian itu.
Kemarahan Beijing berawal saat pemerintah koalisi Lituania mendukung Taiwan yang memperjuangkan kebebasannya dan mengijinkan pulau yang diakui China itu membuka kedutaan de-facto di Lituania dengan nama sendiri untuk pertama kalinya, bukan 'Kantor Perwakilan Taipei' seperti yang selama ini dilakukan.
Seperti dikonfirmasikan Taiwan pada Juli bahwa kedutaannya itu akan menyandang nama 'Kantor Perwakilan Taiwan'. Ini adalah kali pertama nama 'Taiwan' digunakan di Eropa untuk memasukkan nama negara tersebut.
Langkah itu membuat marah China. Beijing kemudian menarik pulang utusannya dari Vilnius, dan menuntut Lithuania untuk mengambil tindakan yang sama.
Vilnius telah menyatakan penyesalannya atas tindakan China dan menekankan bahwa sambil menghormati prinsip 'satu China', mereka siap untuk mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan Taiwan.
Sebagai bentuk dukungan dan solidaritas pada rekan Lithuania-nya yang akan pergi dari Beijing, wakil duta besar Uni Eropa untuk China, Tim Harrington, berbagi foto bersama di Twitter yang menunjukkan puluhan diplomat Uni Eropa yang berkumpul.
BERITA TERKAIT: