Meski secara fisik Indonesia dan Lithuania dipisahkan oleh jarak yang jauh, namun Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan, kedua negara berbagi komitmen dan nilai yang fundamental mengenai demokrasi, perdamaian, dan pengembangan berkelanjutan.
"Kami harus memanfaatkan secara penuh momentum ini untuk membawa hubungan ke depan," kata Retno dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Republik Lithuania Gabrielius Landsbergis di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta pada Senin (30/10).
Selama pertemuan bilateral, Retno menyoroti tiga area kerjasama yang penting dikembangkan oleh kedua negara. Salah satunya kerjasama perdagangan.
Berdasarkan catatan, perdagangan bilateral kedua negara telah meningkat sebesar 43 persen pada paruh pertama tahun 2023 jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Sayangnya volume perdagangan bilateral kita tidak mencerminkan potensi yang ada," lanjut Retno.
Dalam upaya meningkatkan kerja sama perdagangan, Retno mengaku telah meminta dukungan Landsbergis agar bisa memfasilitasi lebih banyak produk Indonesia masuk ke pasar Lithuania, seperti karet, kertas, dan furnitur kayu.
"Saya menyambut baik bahwa minyak kelapa sawit Indonesia menjadi salah satu komoditas teratas ke LIthuania," imbuhnya.
Menurut Retno, hampir 800 kebun minyak sawit di Indonesia telah menerima Sertifikasi ISPO. Sehingga diharapkan Indonesia dapat menyediakan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan untuk pasar Lithuania dan Eropa.
Demi meningkatkan kerjasama kedua negara, KADIN Indonesia dan Konfederasi Industri Lithuania menandatangani MoU kerjasama.
BERITA TERKAIT: