Selain itu, gempa juga menyebabkan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, kantor dan rumah ibadah juga rusak parah.
Di tengah situasi tersebut, Amerika Serikat dan sejumlah pihak swasta memberikan bantuan cepat untuk meringankan beban Haiti.
Mayor Jenderal Hank Taylor mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengerahkan beberapa helikopter angkut berat dan pesawat lain untuk memindahkan pasokan bantuan dan personel ke zona bencana dan telah mengirim USS Arlington untuk menyediakan transportasi tambahan dan kemampuan medis.
Sayangnya, kebutuhan di Haiti sangat ekstrem dan bencana susulan melanda, yakni hujan lebat dari Badai Tropis Grace. Kondisi itu memperburuk situasi dan membuat banyak warga Haiti banyak yang tidak mendapatkan bantuan makanan atau medis yang memadai.
Di tengah situasi genting tersebut, terjadi insiden memilukan yang memperkeruh suasana. Sebuah rumah sakit besar di ibu kota Port-au-Prince, yang menampung banyak korban luka akibat gempa, ditutup pada Kamis (19/8) selama dua hari.
Penutupan rumah sakit ini dilakukan sebagai bentuk protes atas penculikan dua dokter oleh geng kriminal Haiti. Satu di antaranya adalah ahli bedah ortopedi yang jumlahnya minim di negara tersebut.
Kedua dokter itu bekerja di Rumah Sakit Swasta Bernard Mevs di Port-au-Prince, di mana sekitar 50 korban gempa dirawat.
Dikabarkan
Al Jazeera, penculikan dua dokter itu menjadi pukulan besar bagi upaya untuk mengendalikan kekerasan kriminal yang telah mengancam upaya tanggap bencana di Port-au-Prince. Terlebih, pemerintah telah memberlakukan gencatan senjata dengan geng kriminal setelah bencana gempa terjadi.
Saat kekacauan semakin menjadi-jadi, Perdana Menteri Ariel Henry mengatakan pada hari Rabu (18/8) bahwa pemerintahannya akan mencoba untuk tidak mengulangi sejarah tentang salah urus dan koordinasi bantuan. Dia mengacu pada gempa bumi yang menghancurkan tahun 2010, ketika pemerintah dan mitra internasional berjuang untuk menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan di tengah meluasnya bencana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: