Pengamat China: Jika Taliban Mau Buat Pemerintahan Baru, Mereka Harus Putus Hubungan dengan Teroris, Ekstremis, dan Separatis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 16 Agustus 2021, 08:11 WIB
Pengamat China: Jika Taliban Mau Buat Pemerintahan Baru, Mereka Harus Putus Hubungan dengan Teroris, Ekstremis, dan Separatis
Taliban menguasai Afghanistan/Net
rmol news logo Begitu cepatnya kelompok Taliban menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan membuat dunia terkaget-kaget, terlebih dengan pernyataan mundur Presiden Ashraf Ghani pada Minggu (15/8) yang berarti akan ada perubahan kekuasaan di negara yang dilanda perang panjang tersebut.

Para pengamat mengatakan, jika Taliban membangun pemerintahan baru setelah mengambil kendali penuh, mereka harus menepati janjinya untuk memutuskan semua hubungan dengan 'Tiga Kejahatan' termasuk teroris, ekstremis, dan separatis di wilayah tersebut, dan memastikan Afghanistan tidak menjadi tempat berkembang biak untuk kekuatan-kekuatan itu.

"Hanya dengan melakukan itu ia dapat memenangkan lebih banyak pengakuan di seluruh dunia daripada sebelum invasi AS setelah 9/11," kata para analis China, seperti dikutip dari Global Times.

Mereka mencatat bahwa jika Afghanistan menjadi tempat berkembang biaknya 'Tiga Kejahatan', Dewan Keamanan PBB dapat mempertimbangkan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB ke negara itu.

Beberapa suara dari Barat mengharapkan China untuk memainkan peran yang lebih besar di Afghanistan setelah penarikan tiba-tiba Amerika Serikat, bahkan berspekulasi bahwa China mungkin mengirim pasukan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh AS. Namun, para ahli China mengatakan spekulasi seperti itu sama sekali tidak berdasar.

Yang paling dapat dilakukan China, menurut pengamat, adalah mengevakuasi warga negaranya jika terjadi krisis kemanusiaan besar-besaran. Atau berkontribusi pada rekonstruksi dan pembangunan pascaperang, dan mendorong proyek-proyek di bawah Belt and Road Initiative (BRI) yang diusulkan China ketika keamanan dan stabilitas dipulihkan di negara yang dilanda perang.

Para ahli juga mencatat, AS tidak bisa begitu saja pergi dan tidak mengambil tanggung jawab lagi di kawasan itu, dan jika Afghanistan menghadapi masalah kemanusiaan yang serius, seperti krisis pengungsi, Washington harus bekerja sama dengan negara-negara kawasan lain dan setidaknya memberikan bantuan ekonomi.

"Karena AS-lah yang telah menciptakan kekacauan ini," kata para ahli.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA