Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terkenal Tangguh Dan 'Seperti Merkel', Bisakah Annalena Baerbock Ungguli Pesaingnya Jadi Kanselir Jerman berikutnya?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 20 April 2021, 14:04 WIB
Terkenal Tangguh Dan 'Seperti Merkel', Bisakah Annalena Baerbock Ungguli Pesaingnya Jadi Kanselir Jerman berikutnya?
Pemimpin Partai Hijau Annalena Baerbock dan wakilnya Robert Habeck/Net
rmol news logo Partai Hijau Jerman mengumumkan kandidat pertama mereka pada Senin (19/4). Dalam konferensi pers yang dikutip dari BBC, partai mengumumkan suara bulat mereka untuk menunjuk Annalena Baerbock. Itu artinya, ia akan menjadi satu-satunya kandidat perempuan untuk menggantikan Kanselir Angela Merkel yang akan pensiun pada September mendatang.

Berita penunjukkan dengan cepat meluas dan menjadi perbincangan politikus di Jerman. Mampukah wanita 40 tahun ini unggul dalam pemilihan mendatang? Apakah ia setangguh sosok Angela Merkel?

Baerbock, saat ini berusia 40, dipandang sebagai seorang sentris yang ulet, rendah hati, sangat detail, dan seorang ahli tentang perubahan iklim. Pada pertemuan partai kecil ia mengatakan, bahwa dia memiliki visi untuk 'mempersembahkan politik untuk masyarakat luas'.

Baerbock lulus dari London School of Economics pada 2005 dengan gelar Master di bidang Hukum Internasional Publik. Dia telah menjadi anggota partai sejak 2005 dan menjadi anggota Bundestag sejak 2013.

Selama karir politiknya, dia telah menjabat dalam berbagai peran, di antaranya menjadi juru bicara untuk perubahan iklim Green Parliamentary Group antara 2013 dan 2017 dan wakil anggota Komite Urusan Ekonomi dan Energi, seperti dikutip dari DW, Senin (19/4).

Apakah dia cocok sebagai kanselir? Beberapa komentator menyamakan gaya dan pendekatan analitisnya dengan pemimpin Jerman saat ini Merkel.

Baerbock mengomentari penunjukkannya itu. Pada konferensi pers Senin (19/4) ia mengatakan, bersama Robert Habeck wakilnya di Partai Hijau, telah membuat keputusan dan kejelasan tujuan mereka yang dirumuskan pertama kali pada konferensi partai tiga tahun lalu.

"Saat itu, kami belum tahu bahwa kami akan berdiri di sini hari ini," katanya. "Tapi yang kami tahu adalah bahwa kami ingin membangun partai kami, bahwa kami ingin membuat kebijakan untuk masyarakat luas dengan tujuan yang jelas. Maka hari ini, kami memulai babak baru untuk partai kami."

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama membuat pilihan yang tepat tentang masa depan negara mereka.

"Di sini, hari ini, saya ingin memberikan tawaran, untuk seluruh masyarakat, sebagai seseorang yang akan memimpin negara kita yang beragam, kuat, dan kaya menuju masa depan yang baik," tambahnya.

Baerbock telah menyaksikan peningkatan tajam menuju kekuasaan.

Baerbock menjadi pusat perhatian di sebuah konferensi partai pada awal 2018. Ia mengenakan jaket kulit hitam, belum banyak yang mengenal sosok dari bagian timur Brandenburg ini. Ia melangkah ke depan dan memukau para delegasi yang hadir.

Para pencinta lingkungan sudah memiliki satu bintang jatuh, Robert Habeck yang kharismatik 'calon kanselir'.  Namun, ketika Baerbock naik ke jabatan ketua bersama partai, prestasinya melesat. Baerbocktelah mempertajam profil politiknya dan memproyeksikan dirinya sebagai seorang ahli tentang cara menangani perubahan iklim.

Saat ini, publik menunggu-nunggu kelanjutan pertarungan Baerbock, terlebih setelah Partai Christian Democratic Union (CDU) menunjuk Armin Laschet sebagai calon kanselir, yang terkenal karena keyakinannya pada integrasi dan kompromi.

Beberapa nama lain tengah dipersiapkan. Namun, partai-partai kecil di Jerman cenderung tidak mengajukan kandidat untuk jabatan kanselir teratas. Mereka hanya mengharapkan peran junior dalam koalisi yang dipimpin oleh salah satu dari dua Volksparteien besar atau 'partai rakyat'. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA