Kolelas dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (21/3), sehari setelah pemungutan suara. Ia dilarikan ke rumah sakit dan diterbangkan ke Prancis untuk perawatan Covid-19 pada malam pemilihan.
"(Kolelas) meninggal di pesawat medis yang datang untuk menjemputnya dari Brazzaville pada Minggu sore," ujar direktur kampanye Christian Cyr Rodrigue Mayanda, seperti dikutip
AFP.
Menurut seorang anggota keluarganya, Kolelas sempat menerima perawatan di rumah sakit swasta di ibu kota Brazzaville setelah tertular virus corona.
Kolelas melewatkan acara kampanye terakhirnya pada Jumat (19/3) setelah mengumumkan kekhawatirannya terkena malaria.
Dari sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat politisi 61 tahun itu mengenakan masker oksigen dan dengan manset tekanan darah di lengannya saat ia berbaring di ranjang rumah sakit.
"Rekan-rekan saya yang terkasih, saya dalam masalah. Saya melawan kematian. Namun, saya meminta Anda untuk berdiri dan memilih perubahan. Saya tidak akan berjuang untuk apa-apa," ujar Kolelas dengan suara lemah setelah melepaskan masker oksigennya.
Kolelas merupakan lawan terkuat untuk pemimpin Denis Sassou Nguesso dalam pemilihan presiden 2016.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: