Begitu yang disampaikan oleh komandan Komando Indo-Pasifik AS, Laksmana Philip Davidson di hadapan anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat pada Selasa (9/3).
"Saya khawatir mereka mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kita dalam tatanan internasional berbasis aturan," ujar Davidson, seperti dikutip
VOA.
"Mereka sudah lama mengatakan bahwa mereka ingin melakukannya pada tahun 2050. Saya khawatir mereka akan memindahkan target itu lebih dekat," tambahnya.
Davidson juga menyebut China merupakan ancaman strategis jangka panjang terbesar bagi keamanan pada abad ke-21. Ia juga menyoroti pentingnya mencegah pengaruh Beijing.
Lantaran menurutnya, saat ini keseimbangan militer di Indo-Pasifik semakin tidak menguntungkan bagi AS dan sekutu. Di mana China dapat secara sepihak mengubah status quo.
Kekhawatiran yang sama juga disampaikan oleh perwira intelijen tertinggi Komando Indo-Pasidik AS, Laksamana Muda Angkatan Laut Michael Studeman dalam konferensi virtual pekan lalu.
"Anda akan menemukan ekspedisi militer China yang sangat global yang akan berada di sana untuk turun tangan di mana pun mereka pikir kepentingan China terancam," ujarnya.
China sendiri telah mengumumkan peningkatan anggaran pertahanannya untuk tahun fiskal mendatang, yaitu menjadi 6,8 persen.
Beberapa proyeksi menunjukkan angkatan laut China dapat mengalahkan AS di Indo-Pasifik pada tahun 2025. Di mana China juga dikhawatirkan akan menggandakan ukuran cadangan nuklirnya.
BERITA TERKAIT: