"Kepala Staf Umum Armenia Onik Gasparyan dengan tegas menolak permintaan pengunduran diri, dengan menyatakan bahwa 'tuntutan tentara tidak dapat diubah'," tulis pernyataan itu.
"Para jenderal mengirimkan sinyal ke (perdana Menteri) Pashinyan, bahwa jika tekanan terhadap Gasparyan terus berlanjut, situasinya akan semakin memburuk," lanjut pernyataan itu.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah mendesak Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Onik Gasparyan untuk mengundurkan diri secara sukarela atau ia akan mengajukan permintaan kepada presiden untuk mencopot Gasparyan.
Tindakan itu dilakukan Pashinyan tak lama setelah Angkatan Bersenjata mengeluarkan surat pernyataan yang mendesak agar ia mundur sebagai perdana menteri karena dinilai sudah tidak mampu lagi mengelola negara.
"Saya meminta Kepala Staf Umum Armenia Onik Gasparyan untuk mengundurkan diri. Dia tidak akan bisa membangkitkan tentara melawan rakyat. Saya tidak akan mengizinkan itu. Semua prajurit lainnya harus kembali bertugas," kata Pashinyan di depan para pendukungnya di alun-alun pusat kota Yerevan, Kamis (25/2).
Perdana Menteri Armenia mengklaim bahwa dia akan menganggap Presiden Armen Sargsyan sebagai kaki tangan dalam upaya kudeta militer jika dia gagal memecat Gasparyan.
"Jika presiden Armenia gagal menandatangani pengunduran diri Kepala Staf Umum, apakah itu berarti dia bergabung dengan kudeta? Saya yakin, itu benar," kata Pashinyan, seperti dikutip dari
Tass.
Dalam pidatonya di depan pendukungnya, Pashinyan mengulang kembali kalimatnya, bahwa apa yang dilakukan Angkatan Laut itu adalah 'percobaan kudeta militer' dan bahwa tentara dan abdi negara tidak boleh terlibat dalam politik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: