Begitu yang disampaikan oleh kepala staf Navalny, Leonid Volkov pada Sabtu (20/2), seperti dikutip
Reuters.
"Putin adalah seorang diktator, tapi dia cukup rasional. Jika keuntungan dari penjara Navalny menjadi kurang dari sisi negatifnya, dia akan mengubah keputusan," ujar Volkov.
"Jika banyak sekutu terdekatnya tidak senang, ini bisa berbahaya bagi Putin dan ini bisa membuatnya memutuskan untuk berubah pikiran, atau mungkin tidak. Tapi sanksi adalah hal terbaik yang bisa dilakukan Eropa sekarang," lanjutnya.
Volkov yang mendapatkan perlindungan dari Lithuania pada 2019 mengatakan akan memberi tahu para pembuat kebijakan untuk menggunakan bahasa kekuasaan pada pemerintah Rusia. Ia sendiri yakin Putin akan goyah.
Para menteri luar negeri Uni Eropa dijadwalkan untuk berkumpul pada Senin (22/2) untuk menyepakati sanksi yang ditujukan kepada Rusia atas pemenjaraan Navalny.
Navalny ditangkap bulan lalu sekembalinya dari Jerman setelah menjalani perawatan karena keracunan. Dia dipenjara pada 2 Februari karena melanggar pembebasan bersyarat yang langsung dikritik negara-negara Barat.
Pengadilan juga telah menolak pengajuan banding Navalny pada Sabtu.
Sekutu Navalny telah menerbitkan daftar 35 orang yang mereka yakini harus diberi sanksi. Sementara itu, para pendukungnya sekarang bersiap untuk mengorganisir protes damai besar-besaran di Rusia pada musim semi ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: