Tepuk tangan meriah diiringi sorak sorai memenuhi Jet Propulsion Laboratory NASA di dekat Los Angeles ketika robot penjelajah berbentuk mobil SUV roda enam itu selamat dari pendaratan yang berbahaya dan tiba di zona target, Kawah Jezero.
"Touchdown dikonfirmasi," ujar pimpinan di ruang kendali operasi, Swati Mohan.
Hampir tujuh bulan Perseverance melintasi ruang angkasa, menempuh jarak 472 juta km, dan berhasil menembus atmosfer Mars pada kecepatan 19 ribu km/jam.
Dilaporkan
Reuters, beberapa saat setelah pendaratan, Preseverance memancarkan kembali gambar hitam-putih pertamanya dari permukaan Mars, salah satunya menunjukkan bayangan penjelajah di lokasi pendaratan berbatu yang terpencil.
Butuh gelombang radio 11 menit untuk melakukan pejalanan dari Mars ke Bumi, di mana sinyal diteruskan ke Bumi dari salah satu dari beberapa satelit yang mengorbit Mars.
Keberhasilan NASA untuk melakukan pendaratan di Mars adalah prestasi yang luar biasa dalam sejarah penerbangan ruang angkasa robotik.
Preseverance sendiri diluncurkan di atas roket United Launch Alliance (ULA) dari Florida pada 20 Juli 2020. Mobil robotik itu memiliki lengan sepanjang 2m, 19 kamera, dua mikrofon, dan enam roda.
Misi Mars bukan hanya berisiko, namun juga merogoh kantong dengan pembangunan selama dua tahun senilai 2,7 miliar dolar AS.
Preseverance akan bertahan di Mars selama beberapa tahun untuk mengumpulkan sampel bebatuan dan tanah yang akan dikirim ke Bumi untuk dianalisis.
Tujuan utamanya adalah mencari kemungkinan tanda-tanda fosil mikroba yang mungkin telah berkembang biak di Mars sekitar 3 miliar tahun yang lalu, ketika planet keempat dari matahari itu lebih hangat, lebih basah, dan berpotensi memiliki kehidupan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: