Daftar bahan darurat yang dikeluarkan oleh Biro Manajemen Darurat Wuhan tersebut mencakup tiga kategori utama, yaitu kebutuhan dasar sehari-hari, produk pertolongan pertama, dan persediaan darurat medis.
Mereka juga merekomendasikan warga untuk membeli obat anti infeksi dan flu serta masker.
Para ahli mengatakan, memobilisasi warga untuk menimbun persediaan dalam keadaan darurat adalah pelajaran yang dipelajari China dari epidemi Covid-19.
Mereka juga mengatakan, ketika wabah melanda negara itu pada awal 2020, ada periode kacau di mana kota-kota di China berebut untuk mengamankan bahan anti-epidemi.
"Epidemi tersebut mengingatkan kita pada kekurangan negara kita dalam produksi dan penimbunan pasokan darurat," kata Xue Lan, seorang profesor dan mantan dekan di Sekolah Kebijakan Publik dan Manajemen Universitas Tsinghua di Beijing, seperti dikutip dari
Global Times,
Minggu (3/1).
Mengambil dari pelajaran ini, China sedang membangun sistem penyimpanan bahan untuk keadaan darurat, dan persediaan rumah tangga adalah bagian penting dari upaya itu, kata para ahli.
Wang Hongwei, seorang profesor di Sekolah Administrasi dan Kebijakan Publik Universitas Renmin China, mengatakan, perlu membangun sistem respon.
"Pembangunan sistem respons semacam itu, tidak hanya akan memenuhi kebutuhan dasar keluarga biasa dalam epidemi Covid-19. Tetapi juga bencana alam dan kecelakaan besar," ujar Wang.
Ketika epidemi pertama kali meletus di Wuhan, Provinsi Hubei pada awal 2020, wabah itu segera melanda kota-kota lain, dan Tiongkok sempat mengalami masa kekurangan pasokan medis seperti masker.
Pada Februari, otoritas pusat China menekankan pentingnya meningkatkan produksi dan pasokan bahan pencegahan dan pengendalian medis, lalu memperkuat penyebaran personel medis, dan mengembangkan obat-obatan untuk melawan virus corona.
BERITA TERKAIT: