Selama empat tahun terakhir, hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu memang semakin mengalami ketegangan. Pemicunya antara lain serangkaian sengketa perdagangan, hak asasi manusia, dan asal-usul Covid-19.
Dalam langkah terbarunya, Amerika Serikat bahkan memasukkan lusinan perusahaan China ke dalam daftar hitam Washington karena dikatakan memiliki hubungan dengan militer.
Wang, mengatakan dalam wawancara bersama dengan kantor berita Xinhua dan media pemerintah lainnya pada Sabtu (2/1), bahwa kebijakan AS baru-baru ini terhadap China sebenarnya telah merugikan kepentingan kedua negara dan membawa bahaya besar bagi dunia.
"Tapi sekarang ada kesempatan bagi kedua belah pihak untuk membuka jendela harapan baru dan memulai babak baru dialog," katanya, seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (2/1).
Dalam pernyataannya, Wang mendesak AS untuk menghormati sistem sosial dan jalur pembangunan yang dipilih oleh China. Dia juga menambahkan jika saja Washington mengambil pelajaran, konflik antara kedua belah pihak sebenarnya dapat diselesaikan.
"Kami tahu beberapa orang di Amerika Serikat khawatir dengan perkembangan pesat China, tetapi kepemimpinan yang paling berkelanjutan adalah terus maju sendiri, daripada menghalangi perkembangan negara lain," katanya.
Selam ini, sejumlah politisi di Amerika Serikat memang kerap menuduh China menutupi wabah Covid-19 pada tahap awal, menunda responsnya dan membiarkan penyakit menyebar lebih jauh dan lebih cepat.
Tetapi Wang mengatakan China telah melakukan yang terbaik untuk memerangi penyebaran virus, dan 'membunyikan alarm' untuk seluruh dunia.
"Kami berpacu dengan waktu, dan merupakan yang paling awal melaporkan epidemi ke dunia," katanya.
"Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa epidemi sangat mungkin muncul di banyak tempat di seluruh dunia," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: