Laporan tersebut diketahui dari postingan facebook terbaru pusat pers Komando Operasi Pasukan Gabungan (JFO) Ukraina pada Senin (14/12).
“Pada hari terakhir, 13 Desember, formasi bersenjata Federasi Rusia sembilan kali melanggar perjanjian gencatan senjata,†tulis keterangan tersebut seperti dikutip dar Unian, Senin (14/12).
Mereka mengatakan pasukan tersebut menembakkan mortir 82 mm, peluncur granat dari berbagai jenis, senapan mesin berat, dan senjata kecil tiga kali di dekat desa Pivdenne. Mereka juga memprovokasi para pembela Ukraina di dekat desa Katerynivka, menembakkan peluncur granat dan anti-tank otomatis, serta senapan otomatis.
Selain itu, mereka juga menembakkan peluncur granat otomatis di dekat desa Vodiane, yang terletak di dekat kota Donetsk yang diduduki.
“Unit Ukraina memberikan penolakan yang memadai untuk provokasi musuh,†kata markas besar JFO.
Tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden tersebut.
Perang Donbass adalah konflik bersenjata yang berlangsung di wilayah Donbass, Ukraina. Semenjak Maret 2014, demonstrasi oleh kelompok pro-Rusia dan anti-pemerintah pecah di Oblast Donetsk dan Lugansk setelah pergerakan Euromaidan berhasil menjatuhkan pemerintahan Viktor Yanukovych yang pro-Rusia.
Demonstrasi tersebut kemudian berubah menjadi konflik bersenjata antara pasukan separatis Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk melawan tentara pemerintah Ukraina. Para separatis sebagian besar dipimpin oleh warga Rusia.
BERITA TERKAIT: