Pengumuman resmi Kementerian Kesehatan tersebut dilaporkan kantor berita pemerintah WAM tanpa menjelaskan bagaimana vaksin itu sekarang akan digunakan.
"Pengumuman tersebut merupakan mosi percaya yang signifikan oleh otoritas kesehatan UEA terhadap keamanan dan kemanjuran vaksin ini," kata WAM, seperti dikutip dari
CNA, Rabu (9/12).
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa, para pejabat kesehatan UEA telah meninjau analisis sementara Sinopharm dari uji coba fase ketiga yang menunjukkan 86 persen efektif melawan virus corona.
"Analisis juga menunjukkan vaksin memiliki tingkat serokonversi 99 persen dari antibodi penawar dan efektivitas 100 persen dalam mencegah kasus penyakit sedang dan parah. Selain itu, analisis tidak menunjukkan masalah keamanan yang serius," tulis WAM.
Dua vaksin telah menjalani uji coba fase ketiga di UEA, proyek Sinopharm dan Sputnik-V Rusia.
Vaksin buatan China sendiri telah menjalani uji coba fase ketiga di Emirates sejak Juli, dan telah disetujui untuk penggunaan darurat bagi petugas kesehatan pada bulan September.
BERITA TERKAIT: