Kebanyakan orang di negara Afrika selatan yang terkurung daratan, hidupnya bergantung pada perdagangan dan pekerjaan serabutan. Semua itu terhambat setelah adanya pembatasan pergerakan yang diberlakukan untuk menahan penyebaran virus corona.
Ekonom Betchani Tchereni memperkirakan bahwa sekitar 2,7 juta orang kehilangan pendapatan tahun ini. Virus corona telah menghambat bisnis di Malawi. Menjadikan banyak orang yang putus asa dan depresi, seperti dikutip dari
RTL, Selasa (10/11)
Juru bicara polisi Peter Kalaya mengatakan, bahwa ia menduga kasus bunuh diri meningkat sebagai akibatnya dari rasa putus asa. Pandemi begitu panjang dan tidak ada yang tahu sampai kapan wabah ini berhenti.
Kematian akibat bunuh diri yang tercatat antara Januari dan Agustus 2020 atau di masa pandemi ini, jumlahnya 50 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, kata Kalaya.
Alasan paling umum adalah perselisihan keluarga, penyakit kronis, dan ketidakmampuan membayar kembali utang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: