Rashtriya Kamdhenu Aayog (RKA) atau komisi yang mengurus pengembangan sapi nasional, mengatakan bahwa mereka memiliki 'chip' yang diklaim dapat melindungi manusia dari bahaya radiasi ponsel.
RKA, yang berada di bawah Kementerian Perikanan dan Peternakan, didirikan oleh Puskesmas pada 6 Februari 2019, dan ditujukan untuk melaksanakan 'konservasi, perlindungan, dan pengembangan sapi beserta keturunannya.
Tanpa menjelaskan bagaimana teknologinya bekerja, Ketua RKA Vallabhbhai Kathiria mengatakan bahwa perangkat itu dapat dengan mudah ditempatkan di dalam penutup pelindung ponsel.
“Kotoran sapi anti radiasi karena melindungi semua. Jika dibawa pulang, tempat Anda akan bebas radiasi. Semua ini sudah disetujui oleh ilmu pengetahuan,†katanya seperti dikutip dari
GT, Kamis (15/10).
Sejak itu, tagar terkait 'India mengembangkan chip kotoran sapi' mulai menjadi tren di medsos Twitter ala China Sina Weibo pada Rabu (14/10). Netizen China mengatakan mereka tidak percaya itu adalah penemuan ilmiah yang serius.
"Apakah ada seseorang yang memahami teori kerja 'chip' dan dapatkah Anda menjelaskannya kepada saya? Apakah Anda yakin ini bukan lelucon?" tulis seorang netizen.
Netizen lain menghubungkan berita tersebut dengan peluncuran iPhone tipe baru yakni iPhone 12 dan bercanda, "Alasan saya tidak akan membeli iPhone 12 adalah karena tidak memiliki chip kotoran sapi."
Penelitian ini dipandang oleh banyak orang sebagai upaya buta untuk mempromosikan produk 'Made in India'.
"Saya dapat memahami kebutuhan mendesak Anda untuk mengembangkan produk Anda sendiri, tetapi harap lebih rasional. Atau hanya tampak seperti lelucon," ungkap salah satu netizen.
Selain 'chip' anti radiasi, India juga disebut telah memproduksi lampu yang terbuat dari kotoran sapi yang diperkenalkan. India berencana memproduksi lebih dari 330 juta lampu kotoran sapi untuk bersaing dengan lampu China yang populer selama festival Diwali pada 14 November mendatang.
Beberapa media India melaporkan pada bulan September bahwa sekitar 90 persen lampu yang dijual di India dibuat di China.
Beberapa netizen, termasuk pengguna Net di luar negeri ikut memberikan tanggapan pada gagasan lampu kotoran sapi, bertanya-tanya apakah lampu itu akan menyebabkan polusi udara dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
BERITA TERKAIT: