Marogna pernah bekerja untuk Kardinal Angelo Becciu, mantan pejabat tinggi Vatikan yang dipecat bulan lalu oleh Paus Francis , yang menuduhnya melakukan penggelapan dan nepotisme. Sebuah tuduhan yang disebut sebagai kesalahan oleh Becciu.
Seorang pejabat polisi keuangan Italia mengatakan kepada Reuters bahwa Marogna ditangkap di Milan. Laporan media Italia mengatakan dia ditangkap berdasarkan surat perintah internasional yang dikeluarkan oleh hakim Vatikan, seperti dikutip dari
AFP, Rabu (14/10).
Sumber senior Vatikan mengatakan bahwa hakim Takhta Suci mencurigai Marogna melakukan penggelapan dan penyalahgunaan yang diperburuk dalam keterlibatan dengan orang lain.
Dalam beberapa hari terakhir, media Italia telah menjalankan wawancara di mana Marogna mengatakan dia telah menerima 500 ribu euro atau setara 587.350 dolar AS dari Becciu untuk menjalankan 'diplomasi paralel' untuk membantu misionaris di zona konflik. Alam wawancara itu dia membantah telah melakukan kesalahan.
Pengacara Becciu, Fabio Viglione, mengatakan kardinal itu memang mengenal Marogna, tetapi urusannya dengannya hanya tentang masalah kelembagaan, tak lebih.
Seperti Becciu, Marogna berasal dari kota Sardinia, ia mengatakan dana yang diduga ia terima dari Becciu mengalir melalui perusahaan yang ia dirikan di Slovenia.
Tak hanya dengan Marogna, Becciu juga terjebak dalam skandal Vatikan seputar penggunaan uang Gereja untuk diinvestasikan dalam sebuah gedung mewah di London.
Selama masa jabatan Angelo Becciu -sebagai orang nomor dua di Sekretariat Negara Vatikan-, departemen itu diketahui membeli sebuah gedung mewah di London sebagai investasi.
Investigasi Vatikan atas kesepakatan itu, yang melibatkan beberapa perantara Italia, menyebabkan penangguhan terhadap lima karyawan Vatikan, pengunduran diri kepala polisi Vatikan dan kepergian mantan kepala Otoritas Informasi Keuangan Vatikan (AIF).
Becciu membantah semua kesalahan dalam kesepakatan itu dan membela pembelian tersebut, dengan mengatakan bahwa nilai properti itu meningkat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: