Berbicara pada pertemuan kabinet beberapa jam sebelum pengumuman pengunduran dirinya, Abe mengatakan dirinya sudah menyiapkan serangkaian paket kebijakan dan strategi komprehensif untuk melawan pandemik Covid-19.
"Pertarungan kami dengan musuh yang tak terlihat ini dimulai pada Januari," ujar Abe seperti dikutip
Japan Times.
"Kita telah belajar banyak selama setengah tahun terakhir, bagaimana melindungi mereka yang paling renyan dan bagaimana menjaga kesehatan masyarakat serta pemulihan ekonomi," jelasnya.
Abe mengatakan, dana cadangan dari anggaran tambahan kedua untuk tahun fiskal 2020 akan digunakan untuk pengadaan vaksin virus corona dan distribusinya.
Terkait distribusi, Abe memaparkan, vaksin akan diprioritaskan untuk para lansia, penyedia layanan kesehatan, dan mereka yang rentan. Kendati begitu, semua warga Jepang akan mendapatkannya.
Dana sendiri akan diberikan pemerintah sebagai dukungan finansial kepada produsen dan distributor vaksin.
"Vaksinasi untuk virus corona baru akan diamankan untuk semua warga pada paruh pertama tahun depan," tegas Abe.
Menjelang musim dingin di mana flu lebih mudah menyerang, Abe memerintahkan penguatan kapasitas pengujian, penyiapan rumah sakit, dan fasilitas medis lainnya untuk mengatasi potensi lonjakan infeksi influenza dan Covid-19.
Khusus untuk tes akan dimungkinkan rata-rata 200 ribu tes per hari.
Hingga Jumat pagi, Jepang sudah melaporkan lebih dari 64.700 kasus Covid-19 dengan 1.200 kematian.
Dalam konferensi persnya, Abe mengatakan, pengunduran dirinya tidak akan mempengaruhi atau melonggarkan langkah-langkah pemerintah untuk melawan virus corona.
BERITA TERKAIT: