Loay Ismail, demikian nama dokter muda berusia 32 tahun itu. Menurut keterangan Rumah Sakit Lebanon-Italia di kota terdekat Tirus tempat dia bekerja mengatakan Ismail tertular penyakit saat menjalankan tugas medis dan kemanusiaan. Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan, Ismail meninggal di rumah sakit Nabih Berri di Nabatiyeh, Libanon selatan.
Kepala rumah sakit umum utama yang merawat pasien Covid-19 di Beirut, Firass Abiad mengatakan bahwa mereka sangat berduka akibat kepergian Ismail dalam usianya yang terbilang masih sangat muda. Ungkapan itu ia unggah di akun Twitter pribadinya.
“Hari ini kami berduka cita kepada Dr. Loay, kolega muda kami, yang jatuh saat melakukan tugasnya, merawat seorang pasien dengan # Covid19,†tulisnya, seperti dikutip dari
AFP, Senin (20/7).
Sejauh ini Lebanon secara resmi telah mencatat lebih dari 2.800 kasus Covid-19, termasuk 40 kematian.Selama dua minggu terakhir, tingkat infeksi harian telah meningkat, dengan lusinan kasus baru diumumkan setiap hari. Dalam peningkatan tertinggi seperti itu, pemerintah mengumumkan 166 kasus baru pada 12 Juli, termasuk 131 pekerja sanitasi.
Negara ini secara bertahap telah mengangkat langkah-langkah kuncian dan membuka kembali bandara Beirut untuk penerbangan komersial pada awal Juli lalu, setelah melakukan penutupan selama lebih dari tiga bulan.
Di puncak musim panas, beberapa pantai dan bar kembali dipadati pengunjung. Menteri Kesehatan Hamad Hassan pada hari Senin memperingatkan kemungkinan kembali untuk melakukan penguncian akibat perilaku masyarakat yang tidak mematuhi aturan jarak sosial.
Pandemik tiba di Lebanon ketika negara itu sedang terperosok ke dalam krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade dan banyak yang khawatir sektor kesehatan tidak dapat mengatasi lonjakan kasus virus corona.
BERITA TERKAIT: