Selain Rusia, Biden juga menuding China sedang melakukan kegiatan yang dirancang untuk menghilangkan kepercayaan terhadap hasil pemilihan AS 2020. Dia menyampaikan hal tersebut saat melakukan penggalangan dana online untuk kampanyenya, Jumat (17/7).
“Kami tahu dari sebelumnya, dan aku jamin kamu sudah tahu, karena sekarang aku mendapat pengarahan lagi. Rusia masih berusaha untuk mendelegitimasi proses pemilihan kami. Faktanya,†kata Biden, seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (18/7).
Dia memperingatkan bahwa jika Rusia terus mengganggu akan ada ‘harga nyata yang harus dibayar’ jika dia berhasil memenangkan pemilihan.
Tidak jelas kapan Biden mulai menerima briefing intelijen, yang merupakan hal biasa bagi calon presiden partai besar. Tim Kampanyenya tidak segera mberikan tanggapan atas pernyataan Biden tersebut.
Mantan wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama itu telah mengkritik Trump karena dia tidak membaca laporan briefing intelijennya.
Beberapa agen intelijen AS menuding Rusia berperan untuk membantu Trump dalam pemilihan 2016, tuduhan yang dibantah Rusia. Trump sendiri berulangkali menyebut tuduhan itu sebagai tipuan.
BERITA TERKAIT: