15 masjid itu tersebar di Abu Dhabi sebanyak tujuh masjid, di Al Ain sebanyak lima, dan di Al Dhafra sebanyak tiga, menurut keterangan Departemen Kota dan Transformasi, dikutip dari
TN, Rabu (15/7).
Masjid-masjid itu bisa menampung hingga 6.334 jemaah dan diharapkan akan selesai pada akhir tahun.
Sedangkan lima masjid tambahan yang berada di Abu Dhabi akan diselesaikan pada Ramadhan tahun depan.
Direktur eksekutif pada departemen operasional mengatakan, "Masjid-masjid adalah bagian dari pengembangan strategis kota dan akan membantu kenyamanan dan kesejahteraan penduduk."
Lokasi-lokasi masjid dipertimbangkan oleh Otoritas Umum untuk Urusan Islam dan Wakaf, dengan mempertimbangkan pola distribusi populasi saat ini dan masa depan. Otoritas pun telah menyetujui dua desain.
Masjid-masjid tersebut akan menjadi yang terbesar di kota Abu Dhabi, di mana mereka akan membentang seluas 17.392 meter persegi.
Di Al Ain dan Al Dhafra, masjid-masjid akan mencakup 15.247 meter persegi dan 9.219 meter persegi masing-masing.
Setiap masjid akan memiliki ruang sholat wanita, area wudhu indoor dan outdoor, dan akomodasi untuk muazin dan imam.
Pada 2013, Dewan Eksekutif Abu Dhabi memutuskan bahwa semua masjid baru harus dibangun dalam bahasa tradisional Emirati dan bahwa masjid baru harus memiliki area sholat untuk wanita.
Tempat ibadah dibuka kembali di seluruh Emirates pada 1 Juli, setelah ditutup pada bulan Maret untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Beberapa pembatasan tetap diberlakukan untuk menjaga agar jamaah tetap aman dari virus. Ini termasuk jarak fisik, masker wajib dan penggunaan sarung tangan dan batas kapasitas 30 persen.
BERITA TERKAIT: