Kepresidenan UE membuat proposal serupa dan didukung oleh beberapa negara, termasuk Perancis, Spanyol, dan Belanda, menurut para pejabat, dikutip dari
Reuters, Selasa (14/7).
Keputusan menghapus dua negara Balkan itu karena adanya laporan lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut.
Sementara untuk Aljazair dan Maroko, masih dalam pertimbangan karena angka masih terlihat kecil, namun itu pun menjad berdebatan dewan.
Luksemburg dan Siprus mendukung keputusan UEA, tetapi negara-negara lain tidak, kata para pejabat. Siprus mendaftarkan Israel, Libya, dan Yordania, sebagai negara yang juga ditolak kunjungan wisatawannya.
Sementara, ada 13 negara yang akan tetap ada dalam daftar diijinkan kunjungan wisatawannya. Antara lain, Aljazair, Australia, Kanada, Cina, Georgia, Jepang, Maroko, Selandia Baru, Rwanda, Korea Selatan, Thailand, Tunisia, dan Uruguay.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: