Pil-pil amfetamin yang berhasil disita kepolisian Italia diperkirakan bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS. Polisi Italia mengatakan pil itu diproduksi oleh ISIS dan dijual untuk mendanai operasi teror kelompok ekstremis tersebut.
Namun, sebuah laporan di surat kabar Inggris, The Sunday Times, mengatakan obat itu justru diproduksi dan dikirim oleh anggota elit bisnis Suriah yang terkait dengan presiden Bashar al Assad.
Kapal tanker itu tiba di Italia dari pelabuhan Suriah, Latakia, dengan muatan silinder kertas untuk keperluan industri. 84 juta pil haram itu disembunyikan di dalam gulungan sepanjang 1,8 meter.
Seorang pengusaha industri kertas di Suriah mengatakan, gulungan itu diproduksi di pabrik baru di Aleppo yang dimiliki oleh seorang pengusaha yang terhubung dengan rezim Assad.
“Mereka bilang itu ISIS (Daesh). Sangat lucu karena secara logistik mereka tidak dapat memiliki akses ke pelabuhan dan mereka tidak dapat memiliki mesin yang memasukkan obat-obatan ke dalam gulungan kertas,†kata pengusaha itu, seperti dikutip dari
Arab News, Minggu (6/7).
Pengusaha itu mengatakan, tidak mungkin memasukkan 84 juta pil ke dalam sebuah gulungan kertas raksasa tanpa mesin pembuat kertas yang canggih.
“Tidak mungkin, ketika saya melihat foto-foto itu tidak mungkin Anda bisa melakukan hal seperti itu tanpa memiliki mesin untuk pembuatan kertas,†katanya.
Majalah Jerman Der Spiegel melaporkan bahwa pil-pil itu diproduksi di sebuah desa di selatan Latakia di Suriah, yang merupakan benteng Bashar al Assad.
Tidak jelas untuk pasar apa pil itu dimaksudkan. Polisi Italia mengatakan barang haram tersebut akan menuju kota-kota Eropa. Sementara itu para ahli mengatakan jutaan pil itu kemungkinan besar akan diedarkan di Afrika Utara atau Teluk.
Pil amfetamin Captagon dibuat dari bahan-bahan dasar obat sintetis bernama fenethylline yang dicampur dengan kafein atau bahan lainnya.
Pil ini telah beredar di negara Barat sejak tahun 1960-an dan digunakan untuk penderita hiperaktif, narkolepsi dan depresi. Pada tahun 1980-an, pil ini dilarang karena menyebabkan kecanduan parah.
ISIS sendiri menggunakan pil Captagon sebagai doping selama melakukan aksinya di Suriah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: