Dari laporan
Sky News,
Telegraph, dan
BBC, yang dilansir oleh
Reuters, polisi langsung menangkap seorang pria yang dijadikan tersangka di lokasi kejadian.
Menurut keterangan dari seorang saksi yang dikutip oleh surat kabar
Mirror, pria tersebut meneriakkan kata-kata yang tidak dimengerti sebelum menusuk kumpulan orang yang berkumpul di taman.
Dari cuplikan video yang diunggah di Twitter, terlihat paramedis dengan cepat tanggap membantu setidaknya tiga orang yang berdarah di tanah.
Seorang anggota parlemen dari Reading, Matt Rodda mengatakan, taman tersebut memang terbiasa sibuk pada Sabtu malam.
"Itu digunakan oleh orang-orang untuk duduk dan bertemu dengan teman-teman dan jelas saat ini orang-orang telah bertemu di sana, mengamati jarak sosial, dan hanya mengobrol secara damai. Kejadian ini terjadi di lingkungan seperti itu, sehingga sangat mengejutkan bagi penduduk," ujar Rodda.
Menanggapi insiden berdarah tersebut, Pedana Menteri Boris Johnson langsung memberikan belasungkawa kepada para korban.
"Pikiran saya tertuju pada semua yang terkena dampak insiden mengerikan di Reading dan terima kasih saya berikan kepada layanan darurat di tempat kejadian," ujar Johnson.
Seorang pendukung gerakan Black Liver Matter mengatakan di Facebook, insiden penikaman tersebut terjadi beberapa jam setelah protes anti-rasisme berakhir. Dan tidak demonstran yang terluka.
BERITA TERKAIT: