Terkini, media pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan negara itu sedang bersiap menyebarkan selebaran propaganda ke perbatasan Korea Selatan (Korsel)
Orang-orang Korea Utara yang marah di seluruh negeri secara aktif mendorong persiapan peluncuran distribusi selebaran dalam skala besar. KCNA mengatakan selebaran yang dikumpulkan sudah menumpuk 'setinggi gunung'.
“Setiap tindakan harus menemui reaksi yang tepat dan hanya mereka yang mengalami sendiri, yang dapat merasakan betapa menyinggungnya hal itu,†lapor KCNA, seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (20/6).
Korea Utara menyalahkan pembelot-pembelot Korut yang mengirimkan selebaran di perbatasan. Mereka juga sempat mengancam akan mengambil tindakan militer.
Selasa (16/6) lalu Pyongyang meledakkan kantor penghubung untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap para pembelot dan Korsel yang dianggap tidak melakukan upaya apa pun untuk menghentikan para pembelot yang mengirimkan selebaran.
Pada Jumat (19/6) sekelompok aktivis pembelot Korut mengatakan akan membatalkan rencana untuk mengirimkan ratusan botol plastik berisi beras, obat-obatan dan masker ke Korut. Mereka akan melepaskan botol-botol plastik itu ke laut dekat perbatasan antar dua negara.
Kedua Korea secara teknis masih berperang karena konflik 1950-53 antar kedua Korea berakhir tanpa perjanjian damai. Kedua Korea telah melakukan kampanye selebaran selama beberapa dekade.
Militer Korea Selatan biasa meluncurkan selebaran anti-Utara melintasi zona demiliterisasi, tetapi program ini berakhir pada 2010.
BERITA TERKAIT: